Pada suatu sore yang cerah, berlangsung sebuah diskusi santai namun penuh makna antara dua tokoh penting dari dunia Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pertemuan ini menghadirkan Haji Darus, perwakilan dari BUMDes Cikahuripan, dan Bapak Usman, sosok di balik Skynet, layanan internet desa yang dikelola oleh BUMDes Singasari.
👥 Pertemuan Dua Visi Desa
Dengan kopi hangat di tangan dan tawa akrab yang mengisi ruangan, Haji Darus membuka diskusi:
“Kami di Cikahuripan sedang mencari cara agar masyarakat kami bisa lebih mudah mengakses internet, apalagi anak-anak sekolah dan pelaku UMKM.”
Bapak Usman, yang dikenal sebagai pelopor layanan internet desa melalui Skynet, tersenyum dan menanggapi dengan semangat:
“Wah, pas sekali! Kami di Singasari sudah beberapa tahun mengembangkan Skynet. Kami pakai sistem berbasis wireless yang jangkauannya bisa sampai ke pelosok desa. Mungkin kita bisa berbagi teknologi atau bahkan kolaborasi.”
🌐 Inovasi Desa Lewat Konektivitas
Bapak Usman kemudian menjelaskan bagaimana Skynet bermula dari kebutuhan dasar akan internet yang murah dan stabil. Dengan pendekatan gotong royong dan dukungan warga, Singasari berhasil membangun sistem jaringan mandiri yang kini menjadi andalan warga dalam mengakses pendidikan, membuka toko daring, hingga berkomunikasi.
Haji Darus tampak antusias:
“Kalau begitu, kenapa tidak kita adakan pelatihan bersama? Warga kami bisa belajar dari tim Skynet, dan siapa tahu ke depan kita bisa bikin jaringan antar-BUMDes.”
💡 Menuju Kerja Sama Strategis
Pertemuan itu pun mengarah pada gagasan kolaboratif: mengembangkan jaringan internet antar-desa berbasis BUMDes, yang tidak hanya memperkuat infrastruktur digital, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi warga.
Tak lupa, mereka juga membahas pentingnya pendampingan teknis dan edukasi digital bagi warga, agar teknologi tidak hanya hadir sebagai fasilitas, tetapi juga menjadi alat pemberdayaan.
🤝 Penutup yang Menjanjikan
Diskusi santai ini ditutup dengan semangat kolaboratif dan rencana lanjutan untuk menyusun proposal kerja sama. Haji Darus dan Bapak Usman saling berjabat tangan, menandai awal dari perjalanan baru bagi dua desa yang berkomitmen membangun masa depan lewat teknologi dan gotong royong.
“Dari desa, untuk desa. Kita mulai dari yang kecil, tapi dampaknya bisa besar,” ujar Haji Darus sambil tersenyum.
📝 Catatan Redaksi:
Pertemuan ini menjadi contoh nyata bagaimana BUMDes dapat menjadi motor penggerak kemajuan desa, terutama di era digital. Kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa dengan visi, niat baik, dan diskusi yang hangat—hal besar bisa dimulai dari obrolan santai di sore hari.
Posting Komentar